Menunggu Pekerjaan: Sebuah Cerita Kesabaran

 

Menunggu-Lowongan-Kerja
Menunggu Pekerjaan

Pendahuluan:

Jadi, ceritanya begini. Kamu baru lulus kuliah, ijazah masih hangat, semangat membara, siap menaklukkan dunia kerja. Tapi kenyataan berkata lain. Hari demi hari berlalu, sudah puluhan CV terkirim, beberapa interview sudah dilewati, tapi panggilan kerja yang dinanti belum juga datang. Rasanya seperti menunggu gebetan yang tak kunjung membalas chat. Sakit tapi tidak berdarah.

Keseharian Menunggu:

Pagi-pagi buka mata, yang pertama dicari adalah notifikasi email. Berharap ada kabar baik dari perusahaan impian. Tapi yang muncul justru diskon harbolnas atau pemberitahuan upgrade aplikasi. Kekecewaan itu seperti bangun tidur lalu ingat besok masih Senin.

Setelahnya, aktivitasmu di rumah jadi repetisi. Buka laptop, cek job portal, update LinkedIn, kirim CV lagi, refresh email. Lalu apa? Balik ke kasur, nonton Netflix, repeat. Di sela-sela itu, muncul momen-momen khawatir. "Kenapa aku belum dapat panggilan kerja?" "Apa ada yang salah dengan CV-ku?" Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar seperti playlist lagu galau di Spotify.

Kritik dan Saran Keluarga:

Belum lagi, tiap kumpul keluarga, pertanyaan "kapan kerja?" jadi seperti background music. Awalnya, kamu jawab dengan senyum manis dan jawaban diplomatis. Lama-lama, senyum itu berubah jadi senyum kecut, dan jawaban mulai terdengar seperti rekaman kaset yang rusak. Keluarga kasih saran ini itu, tapi kadang saran itu terasa seperti tambahan beban. "Coba kirim CV ke si A, kan dia kenal bos di sana." "Kenapa nggak coba kerja di BUMN aja?" Padahal, kalau boleh jujur, kadang kita hanya butuh didengarkan, bukan diceramahi.

Self-Care dan Kesabaran:

Dalam situasi ini, penting untuk tetap waras. Jangan sampai stress menunggu kerjaan bikin kamu jadi lupa caranya bahagia. Cari kegiatan yang bisa bikin hati senang. Olahraga, baca buku, belajar hal baru, atau sekadar jalan-jalan sore. Semua hal ini bisa membantu menjaga kewarasanmu.

Ingat, semua ini bukan tentang seberapa cepat kamu dapat pekerjaan, tapi bagaimana kamu memaknai proses ini. Anggap saja ini seperti marathon, bukan sprint. Setiap langkah yang kamu ambil, sekecil apapun, adalah bagian dari perjalanan menuju tujuanmu. Dan dalam perjalanan itu, ada banyak pelajaran yang bisa diambil. Kesabaran adalah salah satunya.

Penutup:

Kesabaran memang seringkali terasa pahit, tapi buahnya manis. Setiap hari yang kamu lewati dalam penantian adalah kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan mempersiapkan diri menjadi versi terbaik dirimu. Jadi, jangan menyerah. Terus kirim CV, tetap semangat, dan yang paling penting, tetap percaya bahwa waktu terbaik akan datang. Seperti yang sering kita dengar, "Good things take time."

Dan siapa tahu, di tengah penantian itu, kamu menemukan passion baru, atau bahkan jalan karir yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Jadi, tunggu saja, terus berusaha, dan bersabarlah. Karena pada akhirnya, kesabaran itu tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak