Menghadapi Wawancara Kerja |
Ketika kamu mendapat panggilan wawancara kerja, rasanya
seperti sedang menunggu hasil ujian. Tangan dingin, perut mulas, dan pikiran
dipenuhi bayangan-bayangan menyeramkan tentang pertanyaan yang akan datang.
Tapi tenang, semua orang pasti pernah merasakannya. Jadi, mari kita hadapi
bersama-sama dengan gaya yang sedikit nyeleneh tapi tetap santai.
1. Persiapan yang Tak Pernah Sia-Sia
Persiapan adalah kunci sukses dalam wawancara kerja. Kalau
kamu menganggap wawancara itu seperti mendaki gunung, persiapan adalah bekal
makanan yang harus kamu bawa. Jangan lupa riset tentang perusahaan yang kamu
lamar. Cari tahu visi, misi, dan budaya kerjanya. Stalking LinkedIn manajer HRD
juga bisa membantu, asal jangan sampai ketahuan, ya. Kalau sampai ketahuan,
wah, bisa-bisa kamu dianggap lebih creepy daripada kuntilanak di malam Jumat.
2. Pakaian: Antara Elegan dan Nyaman
Pakaian adalah perwakilan diri kamu. Jangan sampai tampil
seperti anak kos yang baru bangun tidur. Pilih pakaian yang rapi dan
profesional, tapi tetap nyaman. Bayangkan kamu seperti sedang bertemu gebetan
pertama kali—ingin terlihat mempesona tapi tetap jadi diri sendiri. Ingat,
kerapian itu setengah dari kepercayaan diri.
3. Tiba Tepat Waktu, Tapi Jangan Terlalu Awal
Tiba tepat waktu adalah suatu keharusan. Datang terlambat,
bisa-bisa kamu dianggap tak menghargai waktu orang lain. Datang terlalu awal,
kamu malah terlihat seperti tidak punya pekerjaan lain. Idealnya, tiba 10-15
menit sebelum waktu wawancara. Sambil menunggu, kamu bisa tarik napas dalam-dalam
atau sekadar merapikan rambut yang mungkin sedikit berantakan karena
perjalanan.
Baca juga : Mengarungi Arus Kehidupan dengan Penuh Keyakinan
4. Pertanyaan yang Sering Muncul dan Jawabannya
Nah, ini dia momen yang paling menegangkan: pertanyaan dari
pewawancara. Biasanya, mereka akan tanya hal-hal seperti:
- "Ceritakan
tentang diri Anda."
Jawaban yang ideal adalah menjelaskan latar belakang
pendidikan dan pengalaman kerja secara singkat, jangan sampai terdengar seperti
biografi novel.
- "Apa
kelebihan dan kekurangan Anda?"
Untuk kelebihan, jangan terlalu merendah tapi juga jangan
sombong. Untuk kekurangan, sebutkan sesuatu yang tidak berhubungan langsung
dengan pekerjaan yang kamu lamar atau sesuatu yang sedang kamu perbaiki.
- "Mengapa
Anda ingin bekerja di sini?"
Jawaban klise seperti "karena saya butuh
pekerjaan" sebaiknya dihindari. Jelaskan bagaimana visi dan misi
perusahaan sesuai dengan tujuan pribadi kamu.
5. Sikap Tubuh dan Ekspresi Wajah
Jangan lupa, sikap tubuh dan ekspresi wajah sangat
berpengaruh. Jangan duduk membungkuk atau terlalu tegap seperti patung
pahlawan. Santai tapi tetap sopan. Senyum adalah senjata rahasia. Tapi ingat,
senyum yang tulus, bukan senyum palsu yang terlihat seperti habis mimpi buruk.
6. Akhiri dengan Kesan Positif
Saat wawancara hampir selesai, biasanya kamu akan diberi
kesempatan untuk bertanya. Manfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan
ketertarikanmu pada perusahaan. Pertanyaan seperti "Bagaimana kultur kerja
di sini?" atau "Apa tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan saat
ini?" bisa memberikan kesan bahwa kamu benar-benar tertarik dan siap
menghadapi tantangan.
Setelah wawancara selesai, ucapkan terima kasih dan jabat
tangan dengan mantap. Kamu bisa juga mengirim email terima kasih setelah
wawancara sebagai bentuk apresiasi. Ini bisa menjadi poin tambahan di mata
pewawancara.
Menghadapi wawancara kerja memang penuh tantangan, tapi
dengan persiapan yang matang dan sikap yang tepat, kamu bisa menghadapinya
dengan lebih percaya diri. Ingat, meskipun dunia kerja itu keras dan kadang
bikin stress, selalu ada sisi humor yang bisa kita temukan di dalamnya. Jadi,
hadapi wawancara dengan senyum dan semangat, siapa tahu, pekerjaan impianmu
sudah menunggu di depan mata.