Study Tour |
Suatu fenomena yang muncul dengan semakin meluasnya
pendidikan global adalah praktik study tour. Bukanlah rahasia lagi bahwa
praktik ini telah menjadi suatu bagian tak terpisahkan dari kurikulum
pendidikan di berbagai institusi. Namun, dibalik kemegahan dan manfaat yang
dijanjikan oleh study tour, terselip pula beragam dampak negatif yang patut
diperhatikan.
Pertama-tama, jauh sebelum peserta study tour mencapai
destinasi mereka, timbulah masalah biaya. Rencana-rencana ini seringkali
menuntut pengeluaran yang signifikan, yang bisa jadi di luar jangkauan bagi
sebagian besar peserta. Kesenjangan ekonomi antar peserta dapat menciptakan
ketidakadilan sosial yang nyata, di mana hanya segelintir yang beruntung dapat
mengikuti perjalanan tersebut.
Tidak hanya itu, tetapi ada juga masalah lingkungan yang tak
bisa diabaikan. Study tour sering kali menghasilkan dampak negatif pada
lingkungan, terutama ketika kelompok besar peserta berkumpul dalam satu lokasi
wisata. Peningkatan limbah, konsumsi air yang berlebihan, dan jejak karbon yang
ditinggalkan oleh transportasi menjadi masalah serius yang harus ditangani.
Namun, mungkin dampak negatif yang paling mendalam dari
study tour adalah pandangan yang sempit terhadap budaya dan masyarakat yang
dikunjungi. Terlalu sering, peserta study tour terjebak dalam pola pikir turis
yang khas, melihat tempat-tempat yang mereka kunjungi sebagai "objek"
yang ada untuk kepuasan mereka sendiri, tanpa benar-benar menghargai kehidupan
dan budaya lokal. Ini dapat memperkuat stereotip dan prasangka, bukannya
memperluas pemahaman lintas-budaya.
Namun, aspek lain yang tak kalah penting untuk
dipertimbangkan adalah keselamatan. Kecelakaan selama study tour telah menjadi
semakin marak, terutama ketika peserta tidak terbiasa dengan lingkungan yang
mereka kunjungi. Ketidakpahaman terhadap aturan lalu lintas, kondisi jalan yang
berbeda, dan kurangnya pengawasan yang memadai dari para pendamping bisa
menjadi kombinasi berbahaya yang meningkatkan risiko kecelakaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa study tour memiliki potensi untuk menjadi pengalaman belajar yang luar biasa. Namun, kita juga harus berani menghadapi realitas bahwa dampak negatifnya bisa menjadi sangat merugikan. Sebagai masyarakat yang semakin terhubung secara global, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap langkah kita dalam pendidikan memberikan manfaat yang seimbang tanpa merugikan lingkungan, keadilan sosial, atau pemahaman lintas-budaya yang dalam.